BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai salah satu elemen
penting,pembahasan tentang Ekonomi memang terus berkembang.Pembahasan Ekonomi
sebagai bidang keilmuan secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu Ekonomi Mikro
dan Makro.Dalam makalah ini kami akan membahas bagian kecil dari Ekonomi makro.salah
satu pembahasan adalah Penyimpangan atau fluktuasi variabel jangka panjang
berada dalam studi siklus bisnis (business cycle). Penelitian ekonomi
makro berkaitan dengan penyebab dan dampakfluktuasi ekonomi pertumbuhan serta
peran kebijakan dalam mempengaruhi pertumbuhandan siklus ekonomi. Business
Cycle meningkatkan kekhawatiran karena ketika ekonomimenyimpang dari jangka
panjang, ekonomi mengalami inflasi dan pengangguran - yangpatologi kembar pada
ekonomi makro. Sebuah kontroversi utama adalah adakah Phillips Curve (tradeoff
yaitu antara tingkat inflasi dan pengangguran), jangka pendek atau
jangkapanjang? Namun kontroversi lain adalah apakah siklus bisnis
"Buruk" atau mencerminkan pilihan mengoptimalkan pelaku
ekonomi.Makalah inipun mencoba menjelaskan sedikit tentang salah satu bahasan
dalam mikroekonomi yaitu tentang Perekonomian
Dalam Jangka Panjang dan Jangka Pendek lebih spesifiknya adalah”Fluktuasi
Ekonomi dan Siklus Ekonomi
BAB
II
PEMBAHASAN MATERI
A.
Fluktuasi
Ekonomi.
1.
Pengertian
Fluktuasi
Fluktuasi
ekonomi adalah kenaikan dan penurunan aktifitas ekonomi secara relatif
dibandingkan dengan trend pertumbuhan jangka panjang dari ekonomi.Fluktuasi ini
atau Bussines Cycle (siklus
bisnis),bervariasi dalam intensitas dan jangka waktunya.Kenaikan dan penurunan
biasanya meliputi negara dan bahkan dunia,dan mempengaruhi seluruh dimensi dari
kegiatan ekonomi,tidak hanya tingkat pengangguran dan produksi.
Ekspansi(Ekspansion)
adalah suatu keadaan dimana penyehatan perekonomian telah terjadi dari kondisi sebelumnya
yaitu resesi atau bahkan depresi.Tahap ini ditandai dengan meningkatnya
kesempatan kerja,meningkatnya pendapatan,dan pengeluaran konsumsi
masyarakat.sektor perusahaan mengalami kenaikan produksi barang dan
jasa,kenaikan penjualan,dan laba perusahaan.Iklim investasi berubah dan
pesimisme menjadi optimis.Karena permintaan konsumen mengalami kenaikan
produksi barang dan jasa juga mengalami kenaikan.Sehingga terjadi kenaikan
kapasitas produksi dan pengangguran Tenaga kerja.Dalam perdagangan Internasional
digunakan lebih dari satu mata uang.Hal tersebut dapat menimbulkan resiko
fluktuasi antar nilai mata uang tersebut.Menurut Surya,Yohanes(2007:4)
Fluktuasi adalah perubahan naik turunnya suatu variabel yang terjadi sebagai
akibat dari mekanisme pasar.Secara tradisional Fluktuasi dapat diartikan
sebagai perubahan nilai.Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
Fluktuasi adalah suatu perubahan variabel tertentu yang umumnya terjadi karena
mekanisme pasar.perubahan tersebut dapat berupa kenaikan atau penurunan nilai
tersebut.Tiga faktor utama mengenai Fluktuasi Ekonomi:
a. Fluktuasi
dalam perekonomian sifatnya tidak teratur dan tidak dapat diramalkan.
b. Kebanyakan
besaran Ekonomi makro berfluktuasi bersama-sama
c. Saat hasil produksi turun,tingkat pengangguran
naik.
2.
Pengertian
Nilai Tukar
Kurs
mata uang yang dipergunakan dalam perdagangan internasional pasti lebih dari
satu jenis.Hal itu pasti akan menimbulkan perbedaan nilai mata uang.karena
adanya perbedaan mata uang,nilai tukar antar keduanya harus diterapkan.Hubungan
niali mata uang ini dinyatakan dalam hubungan harga antar mata uang
tersebut.Menurut Weston,Fred(2003:208) nilai tukar adalah harga dari satu mata
uang tertentu terhadap mata uang lainnya.Berdasarkan uraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa nilai tukar adalah harga yang harus dikeluarkan oleh satu
mata uang agar nilainya menjadi sama dengan mata uang lain.
3.
Faktor-faktor
penentu fluktuasi mata uang.
Seperti
halnya komoditi lainnya,mata uang pada dasarnya dapat dianggap sebagai komoditi
selain sebagai alat pembayaran.dengan demikian harga dan daya beli satu mata
uang terhadap mata uang negara lain ditentukan oleh hukum pasar melalui
kekuatan permintaan dan penawaran.Fluktuasi mata uang yang terjadi karena
mekanisme pasar dapat ditentukan oleh beberapa faktor.Menurut
Sartono,Agus(2005:18) faktor-faktornyang menyababkan fluktuasi mata uang
adalah:
a. Jumlah
Permintaan barang dan jasa
Jumlah
permintaan barang dan jasa dari suatu negara kepada negara lain akan
mempengaruhi nilai mata uang,misalnya perubahan nilai tukar antar rupiah dan
dollar Amerika,dimana Indonesia dan Amerika Serikat memiliki transaksi Ekspor
Impor.Permintaan Rupiah ditentukan oleh permintaan barang dan jasa buatan
Indonesia oleh orang Amerika serikat.Semakin banyak Impor Amerika Serikat dari
Indonesia semakin besar permintaan rupiah untuk membayar Impor dari
IndonesiaTransaksi impor dari Indonesia juga akan mempengaruhi penawaran dollar
Amerika,semakin besar impor dari indonesia berarti penawaran dollar akan
meningkat,karena semakin banyak dollar harus ditukar/ditawarkan terhadap rupiah
untuk membayar impor tersebut.Akibatnya rupiah akan terapresiasi terhadap
dollar.Sedangkan permintaan dollar ditentukan oleh permintaan orang indonesia
terhadap barang dan jasa buatan Amerika.Semakin banyak permintaan barang dan
jasa dari Amerika semakin besar permintaan dollar Amerika,dan berarti semakin
besar pula penawaran rupiah untuk ditukarkan terhadap dollar guan membayar
impor dari Amerika.Akibatnya rupiah akan terdepresiasi terhadap dollar.Nilai
tukar antara rupiah dan dollar akan menemuai keseimbangan baru sesuai dengan
arus barang dan jasa antar kedua negara tersebut.
b. Tingkat
Inflasi
Menurut
Boediono(1995) Inflasi adalah kecenderungan harga naik secara terus menerus dan
konsisten.Tingkat inflasi ternyata berpengaruh terhadap nilai tukar mata
uang.Misalnya Tingkat Inflasi tahun 1998 sebesar 80% maka terjadi kenaikan
harga barang-barang secara umum sebesar 80% juga.Sementara itu Inflasi di
Amerika 4%.Akibat inflasi yang tinggi diIndonesia tersebut maka orang Indonesia
akan melihat bahwa barang-barang buatan Amerika menjadi relatif lebih
murah.Akibatnya orang Indonesia akan meminta/mengimpor barang dan jasa dari
Amerika semakin banyak.Impor yang meningkat mengakibatkan permintaan dollar meningkat
untuk membayar impor tersebut.Disisi lain barang dan jasa buatan Indonesia akan
mengalami kenaikan harga karena inflasi yang tinggi dan menyebabkan barang dan
jasa dari Indonesia lebih mahal dari sudut pandang orang Amerika.Akibatnya
permintaan orang Amerika terhadap barang dan jasa dari Indonesia mengalami
penurunan,barang dan jasa tidak lagi kompetitif dan perolehan devisa dari
dollar menurun dan penawaran dollar menurun juga.Hal itu menyebabkan rupiah
mengalami depresiasi terhadap dollar sebagai akibat inflasi di Indonesia lebih
tinggi daripada di Amerika.
c. Tingkat
Bunga
Tingkat
bunga ternyata juga berpengaruhterhadap fluktuasi nilai tukar.Jika inflasi di
Indonesia sekitar 80% maka tingkat bunga deposito rupiah secara teoritis adalah
harus diatas 80%.Sementara itu apabila di Amerika inflasi sebesar 4% maka
tingkat bunga deposito harus diatas 4% juga.Tetapi apbila dalam kenyataannya
tingkat bunga rupiah hanya 50% berarti keuntungan riil penabung di Indonesia
akan mengalami penurunan.Jika ini terjadi maka pemilik modal lebih senang
menanamkan dananya dalam bentuk dollar.Akibatnya permintaan dollar meingkat karena
orang akan menukarkan rupiah menjadi dollar untuk didepositokan dalam
dollar,sehingga rupiah akan mengalami depresiasi terhadap dollar.Begitu juga
sebaliknya jika keuntunga deposito dollar ternyata lebih rendah dibandingkan
dengan rupiah maka diperkirakan rupiah akan mengalami apresiasi terhadap
dollar.
d. Pengharapan
pasar(Market Expectation)
Apabila
berpengharapan inflasi akan tinggi dimasa datang,maka pemilik modal akan segera
membelanjakan uangnya untuk membeli barang yang diperkirakan mengalami kenaikan
harga ataupun untuk dibelanjakkan/ditukarkan dalam bentuk mata uang lain yang
nilainya stabil.Transaksi yang dilakukan bersama-sama oleh pelaku pasar yang
memiliki pengharapan yang sama bahwa inflasi tinggi semula masih diharapkan
akan terjadi benar-benar menjadi kenyataan.Dari sudut pandang yang lain,mata
uang pada dasarnya tidak berbeda dengan komoditas lain yang
diperdagangkan,sehingga ketersediaan orang untuk mempertahankan atau memiliki
suatu mata uang sangat dipengaruhi oleh pengharapan akan nilai mata uang
tersebut dimasa datang.Jika diperkirakan nilainya akan mengalami penurunan
dimasa datang maka orangcenderung untuk mengurangi resiko penurunan nilai
dengan cara menukarkan dengan mata uang lain yang dianggap lebih
satabil.Cara-cara seperti ini dengan sendirinya akan berpengaruh terhadap nilai
tukar mata uang tersebut.
e. Intervensi
Bank Sentral
Bank
Sentral sebagai pengendali pembayaran pemerintah juga perlu melakukan
Intervensi,baik melalui mekanisme tingkat bunga ataupun operasi pasar.Apabila
dipandang depresiasi rupiah terlalu besar maka Bank Sentral dapat melakukan
interfensi dengan cara menjual dollar langsung di pasar atau dengan cara
menaikkan tingkat bunga.Dan sebaliknya apabila rupiah diprediksi akan mengalami
apresiasi terlalu tinggi maka bank sentral akan membeli dollar dan menurunkan
tingkat bunga.
B.
Siklus
Ekonomi
1.
Pengertian
Siklus Ekonomi
Siklus
Ekonomi (Bussines Cycle) adalah
sebagai fluktuasi dari tingkat kegiatan perekonomian(PDB Riil) yang saling
bergantian antar masa depresi dan kemakmuran(booms).Siklus ekonomi dapat pula
diartikan sebagi fluktuasi aktifitas ekonomi dari trend pertumbuhan jangka
panjang.
2.
Durasi
siklus dan faktor yang mempengaruhinya
Beberapa
variasi siklus yaitu:
a. Siklus
Jangka Pendek (Kitchen cycle)
Durasi
siklus jangka pendek adalah sekitar 40 bulan.pola siklus ini ditemukan oleh
Joseph Kitchin (1923).Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi siklus ini adlah
pengaru alamiah (nature) dan adat istiadat/kebiasaan (custom).Yang termasuk
pengaruh alamiah adlah siklus iklim,pengaruh sinar matahari,curah
hujan,kekuatan angin dan gelombang laut.Kekuatan alamiah ini mempengaruhi
aktifitas perekonomian.Pengaruh adt istiadat/kebiasaan misalnya pengaruh bulan
ramadhan dan hari raya lebaran terhadap perekonomian Indonesia.
b. Siklus
Jangka Menengah (Juglar Cycle)
Durasi
siklus jangka menengah adlah berkisar 7-11 tahun.pola siklus ini pertama kali
ditemukan oleh Clement Juglar(1860).Ada beberapa penjelasan tentang penyebab
siklus ini,salah satu yang cukup unik adalah penjelasan ekonom Inggris,William
Stanley Jevon.Menurutnya siklus ekonomi dibumi (dalam hal ini perekonomian
inggris) dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu siklus bintik matahari
(sunspot) yang berdaur ulang 11 tahun sekali.Aktifitas bintik matahari tersebut
akan mempengaruhi output perekonomian,yang muaranya mempengaruhi output
perekonomian nasional.
c. Siklus
Jangka Panjang(Kondratief Cycle)
Pola
siklus jangka panjang pertama kali ditemukan oleh Nikolai D. Kondratief
(1925).Durasi siklusnya berkisar antara 48-60 tahun.Salah satu faktor tang
diduga berada di siklus ini adalah ditemukannya teknologi baru (invention and
inovation).Schumpeter menunjukkan bahwa siklus ini terjadi di amerika pada
periode tahun 1787-1842 dan 1843-1897.siklus 1787-1842 dipengaruhi oleh
penemuan mesin uap dan aplikasinya didunia industri yang melahirkan revolusi
industri.Sedangkan siklus 1843-1897 disebabkan ditemukannya teknologi
transportasi masal yaitu kereta api (rail road).
3.
Siklus
Ekonomi,Kesempatan kerja.dan Inflasi.
a. Siklus
ekonomi dan kesempatan kerja
Secara
umum ada hubungan positif antara tingkat outputdengan kesempatan kerja,terutama
bila analisisnya jangka pendek.Sebab,dalam jangka pendek teknologi dianggap
konstan,barang modal merupakan input tetap.Sedangkan yang dianggap variabel
adalah tenaga kerja.Karenanya pengaruh siklus sangat terasa bagi kesempatan
kerja.Gerak menaik akan meningkatkan kesempatan kerja,yang berarti menurunkan
tingkat pengangguran.sementara gerak menurun akan mengurangi kesempatan kerja
dan meningkatkan pengangguran.Yang dapat disimpulkan adalah penurunan
output(resesi) akan meningkatkan pengangguran,sebaliknya ekspansi akan
menurunkan pengangguran.Dari penjelasan tersebut maka dapat dipahami mengapa
pemerintah umumnya amat berkepentingan untuk menhhindari resesi,setidaknya resesi
tidak berkepanjangan.Sebab resesi cenderung membawa dampak negatif bagi
tersedianya kesempatan kerja.Hanya saja pengaruh ekspansi terhadap penambahan
kesempatan kerja ada batasnya.Karena apabila ekspansi mencapai kulminasinya
perekonomian akan mengalami penurunan kembali.Jika penurunan ini terjadi selama
minimal 2 triwulan berurutan perekonomian dianggap telah memasuki kondisi
resesi.
b. Siklus
ekonomi dan Inflasi
Keterkaitan
siklus ekonomi dengan inflasi,bila output riil berada dibawah output
natural,inflasi cenderung menurun.Sebaliknya bila output riil berada diatas
output natural maka inflasi akan meningkat.
4.
Pengelolaan
siklus ekonomi
Karena
siklus ekonomi tidak terhindari,yang dapat dilakukan adlah mengelola siklus
agar dampak negatifnya dapat ditekan seminimal mungkin,sementara pola siklus
diusahakan stabil meningkat.Dalam arti simpangan gerak naik turun output
diusahakan tidak terlalu lebar,sementara kecenderunagn output jangka
panjangterus meningkat.
a. Kebijakan
jangka pendek
Target
utama jangka pendek adalah mengatasi perbedaan output riil dengan output
natural (output gap).Perubahan kondisi perekonomian dapat dilakukan denhgan
kebijakan fiskal dan moneter yang mempengaruhi permintaan dan penawaran agregat
jangka pendek.
b. Kebijakan
jangka panjang
Target
yang ingin dicapai dalam jangka panjang,selain memperkecil simpangan tingkat
pertumbuhan ekonomi,juga pencapaian pertumbuhan yang tinggi.Sebab simpangan
yang mengecil tidak banyak artinya jika perekonomian bertumbuh
lamban.Pertumbuhan ekonomi relatif rendah,dilihat dari sudut kemiringan
trend.Bahkan dapat dikatakan kondisi ekonomi adalah stagnan(mandek).Jika dalam
jangka pendek kebijakan fiskal dan moneter adalah stimulasi permintaan,maka
jangka panjangnya adalah melakukan stimulasi penawaran.
5.
Siklus
Ekonomi Indonesia
a. Periode
1969-1995
1)indikator
PDB riil
Menunjukkan
bila menggunakan PDB riil bertahun dasar 1990,perekonomian Indonesia selama
1969-1994 terus mengalami pertumbuhan,dan dapat diartikan tak sekalipun
perekonomian indonesia mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif).Kondisi yang
paling buruk terjadi pada tahun 1982 (2,3% per tahun) atau 1985 (2,4% per
tahun).Data-data ini menunjukkan bahwa pemerintah dapat mempertahankan
pertumbuhan jangka panjang.Hal inilah yang menyebabkan PDB riil menjadi sekitar
6 kali lipat,dari tahun 1969 PDB riil baru mencapai Rp.49 triliun menjadi
Rp.276 triliun ditahun 1995.
2)Indikator
pertumbuhan Ekonomi
Menunjukkan
pertumbuhan ekonomi adalah 6,8% pertahun.Yang menjadi persoalan adalah
fluktuasi tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif lebih rendah dari 6,8% yaitu
tahun 1975,1979,1982,1985,1987,1993,1994.Besarnya fluktuasi pertumbuhan ekonomi
dapat dilihat pula dari jarak antara pertumbuhan ekonomi tertinggi dengan
terendah.Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai pada tahun 1973 (11,4% per
tahun) sedangkan terendah pada tahun 1982 (2,3% per tahun).Tingkat pertumbuhan
ekonomi yang fluktuatif disebabkan perekonomian indonesia sangat tergantung
pada kondisi Eksternal.
b. Periode
1971-1973
Disebabkan
membumbungnya harga minyak bumi,yang meningkatkan penerimaan ekspor migas (oil
boom).Hal ini dimanfaatkan pemerintah untuk menaikkan APBN,yang merupakan salah
satu mesin utama pertumbuhan ekonomi.sedangkan pertumbuhan ekonomi yang rendah
terutama pada tahun 1982,disebabkan perekonomian dunia mengalami
resesi.Melemahnya perekonomian dunia bermakna melemahnya permintaan terhadap
ekspor Indonesia yang pada gilirannyaakan melemahkan kemampuan indonesia
mengimpor bahan baku dan barang modal guna meningkatkan produksi.
c. Periode
1990an
Memasuki
tahun 1990an perekonomian Indonesia kembali menikmati pertumbuhan yang
tinggi.Kondisi perekonomian 1990-1997 makin diperkuat dengan data perkembangan
PDB riil triwulanan,tidak satu tahunpun yang mengalami resesi,yaitu menurunnya
PDB riil selam triwulan akhir setiap tahunnya,hal ini mungkin berkaitan dengan
siklus akhir tahun yang cenderung mengurangi output.
d. Krisis
ekonomi 1998
Resesi
terjadi pada triwulan pertama dan kedua 1998.Resesi ini merupakan awal
dimulainya krisis ekonomi Indonesia,setelah sebelumnya krisis nilai tukar
rupiah pertengahan tahun 1997.Memasuki tahu 1999 perekonomian tidak mengalami
penurunan output lagi,sedangkan tahun 2000 output sudah bisa mulai tumbuh
kembali.namun tingkat pertumbuhan masih dibawah rata-rata 1990-1999.
Pemerintah
mulai mengurangi perannya dalam memacu pertumbuhan ekonomi dan memberikan
keleluasaan pada pasar untuk bekerja agar alokasi sumber daya ekonomi makin
efisien.Mekanisme pasar juga meningkatkan kemampuan individu
(produsen/konsumen) untuk mengoptimalkan dirinya.kemampuan optimalisasi individu
ini dipercaya akan memberikan sumbangan positif terhadap perekonomian.Kunci
dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah tingginya investasi selama periode
1990an yang hampir mencapai 40% PDB.Sebagian besar investasi tersebut adalah invetasi
swasta.Invetasi ini umumnya berasal dari utang,baik domestik maupun luar
negri.Selama periode 1990an pertumbuhan utang luar negri swasta melebihi
tingkat pertumbuhan ekonomi.Sedangkan utang sektor terhadap perbankan domestik
juga meningkat pesat.Membengkaknya utang sektor swasta bahwa industri keuangan
domestik maupun asing begitu mempercayai sektor swasta Indonesia.Jika
kepercayaan ini ternyata salah,dapat dijelaskan dalam dunia nyata informasi
yang diterima pemberi pinjaman tidak sempurna,atau telah terjadi penyimpangan
moral di kalangan pelaku ekonomi Indonesia.Hal-hal itulah yang menyebabkan
kegagalan pasar sebagai alat alokasi sumber daya yang efisien.Salah satu wujud
kegagalan pasar adalah salah alokasi investasi.Sebagian besar utang swasta
disalurkan ke kegiatan ekonomi yang tidak menghasilkan devisa,terutama sektor
properti,hal ini memicu krisis nilai tukar rupiah sebagai akibat dari mekanisme
pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar