UNIVERSITAS GUNADARMA
|
Bursa Efek dan Pengaruhnya
Terhadap Nilai Tukar Rupah yang Melemah
|
|
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehidupan yang semakin kompleks akan
mendorong berbagai pihak untuk mencapai segala sesuatu secara instan, mudah dan
terorganisasi. Dalam hal ini, untuk memepermudah transaksi produk pasar modal
maka dibentuk Bursa Efek. Fungsinya sangat membantu berbagai pihak yang
terkait.
Perkembangan pasar modal dari tahun
ke tahun mengalami kenaikan. Dimulai dengan adanya perubahan yang terdapat
didalamnya hingga menghasilkan Bursa Efek Jakarta yang merupakan satu-satunya
bursa efek di Indonesia. Aktivitas yang dilakukan sangat banyak guna membantu
para investor dan perusahaan melakukan transaksi ekonomi.
Disisi lain kenapa rupiah melemah dan dollar naik terus? Mungkin itulah pertanyaan yang dialami
oleh banyak orang terutama pengusaha dan investor. Memang, beberapa bulan belakangan
ini rupiah cenderung melemah dan sebaliknya dollar menguat. Terkait kondisi
finansial ini, pemerintah cepat tanggap dalam merespon rupiah yang terus
melemah dengan mengeluarkan 4 kebijakan yang bertujuan menyelamatkan ekonomi
bangsa kita.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimanakah perkembangan bursa efek di Indonesia?
2.
Apakah fungsi bursa efek di Indonesia?
3.
Produk apa saja yang ada di pasar modal yang menjadi
tujuan para investor dan perusahaan untuk bertransaksi?
4.
Pengaruh dan faktor melemahnya nilai tukar rupiah?
C. TUJUAN
1.
Mengetahui dan memahami bagaimana perkembangan pasar
modal di Indonesia.
2.
Mengetahui dan memahami fungsi adanya pasar modal di
Indonesia
3.
Mengetahui dan memahami produk apa saja yang ada di
pasar modal
4.
Mengetahui dan memahami pengaruh dan faktor melemahnya
nilai tukar rupiah
BAB II
PEMBAHASAN
Pasar modal (capital modal)
adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang dan merupakan pasar yang
konkret. Dana jangka panjang adalah dana yang jatuh temponya lebih dari satu
tahun. Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat dalam pengertian fisik
yang terorganisasi tempat efek-efek diperdagangkan yang disebut bursa efek.
Pengertian bursa efek (stock exchange) adalah suatu sistem yang
terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Pengertian efek adalah setiap surat
berharga (sekuritas) yang diterbitkan oleh perusahaan, misalnya: surat
pengakuan utang, surat berharga komersial (commercial paper), saham,
obligasi, tanda bukti utang, bukti right (right issue), dan waran (warrant).
Definisi pasar modal menurut Kamus
Pasar Uang dan Modal adalah pasar konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak
yang menawarkan dan memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke
atas. Umumnya yang termasuk pihak penawar adalah perusahaan asuransi, dana
pensiun, bank-bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat adalah pengusaha,
pemerintah dan masyarakat umum.
Pasar modal berbeda dengan pasar uang (money
market). Pasar uang berkaitan dengan instrument keuangan jangka pendek
(jatuh tempo kurang dari satu tahun) dan merupakan pasar yang abstrak.
Instrument pasar uang biasanya terdiri dari berbagai jenis surat berharga
jangka pendek seperti sertifikat deposito, commercial papper,
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).
Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia,
kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad ke-19. Menurut bukuEffectengids yang
dikeluarkan oleh Verreninging voor den Effectenhandel pada
tahun 1939, jual beli efek telah berlangsung sejak 1880. Pada tanggal Desember
1912, Amserdamse Effectenbeurs mendirikan cabang bursa efek di
Batavia. Di tingkat Asia, bursa Batavia tersebut merupakan yang tertua keempat
setelah Bombay, Hongkong, dan Tokyo. Aktivitas yang sekarang diidentikkan
sebagai aktivitas pasar modal sudah sejak tahun 1912 di Jakarta. Aktivitas ini
pada waktu itu dilakukan oleh orang-orang Belanda di Batavia yang dikenal
sebagai Jakarta saat ini. Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda
mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai salah
satu sumber dana adalah dari para penabung yang telah dikerahkan
sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari orang-orang Belanda dan Eropa
lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi dari penghasilan penduduk
pribumi. Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu mendirikan
pasar midal. Setelah mengadakan persiapan akhirnya berdiri secara resmi pasar
midal di Indonesia yang terletak di Batavia (Jakarta) pada tanggal 14 Desember
1912 dan bernama Verreninging voor den Effectenhandel (bursa
efek) dan langsung memulai perdagangan. Efek yang diperdagangkan pada saat itu
adalah saham dan obligasi perusahaan milik perusahaan Belanda serta obligasi
pemerintah Hindia Belanda. Bursa Batavia dihentikan pada perang dunia yang
pertama dan dibuka kembali pada tahun 1925 dan menambah jangkauan aktivitasnya
dengan membuka bursa paralel di Surabaya dan Semarang. Aktivitas ini terhenti pada
perang dunia kedua.
Pada tahun 1977, bursa saham kembali
dibuka dan ditangani oleh Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), institusi baru
di bawah Departemen Keuangan. Unuk merangsang perusahan melakukan emisi,
pemerintah memberikan keringanan atas pajak perseroan sebesar 10%-20% selama 5
tahun sejak perusahaan yang bersangkutan go public. Selain itu,
untuk investor WNI yang membeli saham melalui pasar modal tidak dikenakan pajak pendapatan
atas capital gain, pajak atas bunga, dividen, royalti, dan pajak
kekayaan atas nilai saham/bukti penyertaan modal.
Pada tahun 1988, pemerintah
melakukan deregulasi di sektor keuangan dan perbankan termasuk pasar
modal. Deregulasi yang memengaruhi perkembangan pasar modal antara lain
Pakto 27 tahun 1988 dan Pakses 20 tahun 1988. Sebelum itu telah dikeluarkan
Paker 24 Desember 1987 yang berkaitan dengan usaha pengembangan pasar modal
meliputi pokok-pokok:
a. Kemudahan
syarat go public antar lain laba tidak harus mencapai 10%.
b. Diperkenalkan
Bursa Paralel.
c. Penghapusan
pungutan seperti fee pendaftaran dan pencatatan di bursa yang
sebelumnya dipungut oleh Bapepam.
d. Investor
asing boleh membeli saham di perusahaan yang go public.
e. Saham boleh
dierbitkan atas unjuk.
f. Batas
fluktuasi harga saham di bursa efek sebesar 4% dari kurs sebelum ditiadakan.
g. Proses emisi
sudah diselesaikan Bapepem dalam waktu selambat-lambatnya 30 hari sejak
dilengkapinya persyaratan.
Pada tanggal
13 Juli 1992, bursa saham dswastanisasi menjadi PT Bursa Efek Jakarta.
Swastanisasi bursa saham menjadi PT BEJ ini mengakibatkan beralihnya fungsi
Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.
1. Bagi
Emiten
a.
Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
b.
Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar
perdana selesai
e.
Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih
kecil
a. Nilai
investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut
tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain
b. Memperoleh deviden bagi
mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga yang mengambang bagi pemenang obligasi
1. Reksa Dana
Reksa dana (mutual fund) adalah
sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola reksa
dana (manajer investasi) untuk digunakan sebagai modal berinvestasi.
2. Saham
Secara sederhana saham dapat
didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan
dalam suatu perusahaan
3. Saham
Preferen
Saham preferen adalah gabungan (hybrid) antara
obligasi dan saham biasa. Artinya disamping memiliki karakteristik seperti
obligasi juga memiliki karakteristik saham biasa.
4. Obligasi
Obligasi adalah surat berharga atau
sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman.
5. Waran
Waran adalah hak untuk membeli saham
biasa pada waktu dan harga yang sudah ditentukan.
6. Right Issue
Right issue merupakan
hak bagi pemodal membeli saham baru yang dikeluarkan emiten.
·
PENGARUH DAN
FAKTOR MELEMAHNYA NILAI TUKAR
Nilai tukar sebuah mata
uang ditentukan oleh relasi penawaran-permintaan (supply-demand) atas
mata uang tersebut. Jika permintaan atas sebuah mata uang meningkat, sementara
penawarannya tetap atau menurun, maka nilai tukar mata uang itu akan naik.
Kalau penawaran sebuah mata uang meningkat, sementara permintaannya tetap atau
menurun, maka nilai tukar mata uang itu akan melemah. Dengan demikian, Rupiah
melemah karena penawaran atasnya tinggi, sementara permintaan atasnya rendah.
Namun, apa yang
menyebabkan penawaran atas Rupiah tinggi, sementara permintaan atasnya rendah?
Setidaknya ada dua faktor:
1.
Keluarnya sejumlah besar investasi portofolio
asing dari Indonesia. Keluarnya investasi portofolio asing ini menurunkan nilai
tukar Rupiah, karena dalam proses ini, investor menukar Rupiah dengan mata uang
negara lain untuk diinvestasikan di negara lain. Artinya, terjadi peningkatan
penawaran atas Rupiah. Adapun indikasi dari keluarnya investasi portofolio
asing ini bisa dilihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cenderung
menurun seiring dengan kecenderungan menurun dari Rupiah. Hal
tersebut pun berpengaruh terhadap permintaan-penawaran produk bursa efek
Indonesia.
2. Faktor kedua yang menyebabkan penawaran tinggi dan
permintaan rendah atas Rupiah adalah neraca nilai perdagangan Indonesia yang
defisit. Artinya, ekspor lebih kecil daripada impor.
Bab III
PENUTUP
KESIMPULAN
Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar
konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan memerlukan dana
jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya yang termasuk pihak
penawar adalah perusahaan asuranssi, dana pensiun, bank-bank tabungan sedangkan
yang termasuk peminat adalah pengusaha, pemerintah dan masyarakat umum.
Produk yang Terdapat di Pasar Modal
1.
Reksa Dana
2.
Saham
3.
Saham Preferan
4.
Obligasi
5.
Waran
6.
Right Issue
Manfaat Pasar Modal
1.
Bagi Emiten
a. Jumlah dana
yang dapat dihimpun berjumlah besar
b. Dana
tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
e. Ketergantungan
emiten terhadap bank menjadi lebih kecil
a. Nilai
investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut
tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain
b. Memperoleh dividen bagi
mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga yang mengambang bagi
pemenang obligasi
d. Semakin
berkembangnya waktu maka muncul prinsip pasar modal baru yang menggunakan
prinsip syariah.
Pengaruh nilai tukar
rupiah terhadap bursa efek yaitu karena keluarnya sejumlah besar investasi
portofolio asing dari Indonesia. Keluarnya investasi portofolio asing ini
menurunkan nilai tukar Rupiah, karena dalam proses ini, investor menukar Rupiah
dengan mata uang negara lain untuk diinvestasikan di negara lain. Artinya,
terjadi peningkatan penawaran atas Rupiah. Adapun indikasi dari keluarnya
investasi portofolio asing ini bisa dilihat dari Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) yang cenderung menurun seiring dengan kecenderungan menurun dari Rupiah. Hal
tersebut pun berpengaruh terhadap permintaan-penawaran produk bursa efek
Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
Sigit Triandaru dan
Totok Budisantoso. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta:
Salemba Empat
bursa efek indonesia
BalasHapus