Kamis, 18 Desember 2014

Prasangka Buruk dalam Islam? bolehkah?

Prasangka Buruk dalam Islam? Bolehkah?


Prasangka? Apakah itu…..Menurut saya,menyangka-nyangka sesuatu hal yang belum terjadi namun sudah menerka-nerka apa yang akan terjadi. Atau prasangka bisa disebutkan  menjadi sesuatu ekspetasi atas dasar fikiran menurut akalnya  mengenai pandangan sesuatu hal dimasa yang akan datang yang entah ekspetasinya itu benar/ tidak sesuai kenyataannya.
Prasangka, menjadi sesuatu hal yang pasti sudah terjadi di dunia ini. Setiap manusia pasti mempunyai sebuah prasangka. Mengenai sebuah prasangka, prasangka memiliki 2 aspek dari sisi positif dan negative. Ada prasangka baik , dan Prasangka buruk. Mengenai “baik dan buruk “ yang baik pasti berhubungan dengan hal yang positif dan buruk lawannya.
Namun apabila sebuah prasangka buruk sudah menggerogoti hati apakah  prasangka buruk itu menurut islam? . Disini saya akan menjabarkan beberapa ilmu  yang telah saya dapatkan. Menurut salah satu pemuka agama islam , ustad felix Siauw, dalam kultwitnya di @Felixsiauw:
v “Bila sudah prasangka buruk yang dikedepankan, sampai kapanpun tak mencapai kebenaran”
v Karena prasangka cenderung mengkhayal dan menambah-nambah, merangkai cerita baru demi pembenaran bukan kebenaran.
v Prasangka itu pintu masuk syaitan dan awal musibah, musibah bagi diri juga ditimpakan pada yang lain.
v Prasangka itu ranah anggapan bukan kenyataan, ada  di ranah pembenaran bukan kebenaran
v Bila prasangka buruk itu sudah mendahului akal dan hati, percuma penjelasan ribuan paragraf karena prsangka menyebabkan tuli
v Prasangka menutup  pintu kebenaran dan berkahnya ilmu, asyik masyuk dalam kabar burung dan anggapan belaka
v Ada ribuan kabar diluar sana yang bisa diterima, namun bila sudah berprasangka  engkau “buta”
Maka……………
v Berprasangka baiklah tentang dirimu tentang diri kita dan tentang mereka , berprasangka baiklah kepada Allah
v Bila itu kewajiban dakwah maka sampaikan dengan kebaikan, bukan mengusik dengan prasangka dan penghakiman
v Bila prasangka buruk kita pada saudara muslim itu benar, tutuplah aibnya agar Allah tutupi aib kita kelak di akhirat
v Tidak ada kebaikan pada prasangka buruk dengan saudara, salah atau benar prasangka buruk kita tetap celaka
Saya sebagai sebagai seorang muslimah, makhluk yang tidak luput dari kesalahan dan aib , dan bukan makhluk yang bersih dalam dosa disini saya dapat mengambil hikmah  bahwa prasangka buruk ialah salah. Maka, nah………………mulailah kita merubah prasangka buruk tersebut menjadi prasangka baik. Dan prasangka baik tetaplah menjadi prasangka baik :) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar